tag:blogger.com,1999:blog-1925712619145161732024-03-13T08:59:17.576-07:00SyaukatulWardah.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-71377253104780022812011-06-02T10:23:00.000-07:002011-06-02T10:34:07.874-07:00Lelaki Yang Baik AgamanyaRabu, 01/06/2011 13:12 <br />Oleh Yogie Edi Irawan<br /><br />Malam itu, ia telah membuat suatu keputusan bersejarah dalam hidupnya. Saya sendiri yang telah menjadi saksi seorang pemuda yang meninggalkan indahnya malam minggu waktu itu, untuk hadir menghabiskan waktunya bersama kami dalam sebuah kumpulan. Ia sadar akan keputusan itu dan tahu bahwa resikonya ia harus berpisah dari kumpulan-kumpulan sebelumnya menuju kumpulan yang lebih baik dan abadi. Kumpulan di mana kami saling melempar senyum dan beruluk salam. Kumpulan dimana kami saling mengajak untuk beriman dan melakukan amal shalih. Kumpulan yang membuat seseorang bermetamorfosis menjadi mukmin yang shalih. Kumpulan dimana mukmin itu harus menjadi kupu-kupu dan mendistribusikan pesona kebaikannya ditengah umat. Kumpulan yang ia pilih itu adalah halaqah Islam.<br /><br />Malam itu di mushola kecil, tepat tak jauh dibelakangnya berdiri sebuah pusat pembelanjaan termegah di kota Tangerang. Bagi seorang pemuda, malam itu sangatlah menggoda. Malam minggu dengan ritual-ritual jahiliyah modern yang diadakan di pusat perbelanjaan. Ditambah hiruk-pikuk kendaraan di mana muda-mudi yang bukan mahramnya berboncengan sambil berpelukan. Gadis-gadis cantik dengan pakaian balita hilir mudik dipinggir jalan. Tak jarang lewat didepan mushola kecil kami. Tapi itu semua, tak sedikitpun menyurutkan langkah kakinya ke mushola kami. Tak sedikitpun menggoda dirinya untuk bersama kumpulan-kumpulan yang hanya membunuh waktu dan melumuri dirinya dengan maksiat.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-FLYsj4XPh9g/TefIMtY9tcI/AAAAAAAAAFM/0rqxpY2fa6Q/s1600/alam.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 267px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-FLYsj4XPh9g/TefIMtY9tcI/AAAAAAAAAFM/0rqxpY2fa6Q/s400/alam.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5613675581208901058" /></a><br /><br />Ia duduk bersama kami dalam lingkaran. Mengenalkan dirinya. Dan ia mengutarakan maksud dan tujuannya, “Saya ingin hijrah!”. Itu saja. Pendek, ringkas dan jelas. Kata-kata itu kelak menjadi isyarat bahwa dirinya harus berubah menjadi pribadi yang lebih baik dengan berkomitmen kepada Islam. Dan itu terbukti di hari-hari selanjutnya ia menjadi orang yang selalu hadir tepat waktu dalam kumpulan kami dan tak pernah ia tak hadir tanpa alasan syar’i. Itu menandakan tekadnya yang membaja untuk berubah<br />Saya masih ingat, ketika ia pertama kali membaca Al-Qur’an. Terbata-bata dan sedikit di eja. Tapi tak sedikitpun melumpuhkan tekadnya untuk terus belajar. Saya juga masih ingat kalau ia berusaha menahan untuk tidak merokok di hadapan kami karena ia malu melihat kami tak ada yang merokok. Pernah suatu hari ia bercerita bahwa ia memiliki seorang pacar, tapi ia tak berani mengambil keputusan untuk segera menikah atau mengakhiri hubungan haramnya itu.<br /><br />Dan hari-hari itu terus berjalan. Ia menjadi orang yang pertama. Pertama hadir dalam halaqah. Pertama bergerak dalam setiap agenda-agenda dakwah. Pertama yang meringankan tangannya diantara kami yang mengalami kesusahan. Dan di hari-hari berjalan itu juga ia sudah mulai lancar membaca Al-Qur’an. Bahkan hafalannya pun mulai bertambah. Dan ia juga bercerita, bahwa kebiasaannya berkumpul dengan kami membuat ia terbiasa untuk tidak merokok. Perlahan ia akhirnya berhenti merokok. Dengan bertambahnya ilmu dan iman, tanpa perlu di antara kami menegurnya, ia mengakhiri hubungan haramnya dengan sang pacar.<br /><br />Hari ini, saat saya menulis tulisan ini, sudah tiga tahun dari malam bersejarah itu, ia sedang berbahagia karena telah menemukan sang kekasih hati. Seorang akhwat shalihah bersanding dengannya di pelaminan. Akhwat yang ia baru kenal satu bulan yang lalu melalui proses ta’aruf (perkenalan) melalui murrabi (pembimbing) kami. Ia telah mengakhiri masa lajangnya. Dan hari ini juga ia meminta kami untuk mengumpulkan anak-anak yatim, dan mengundangnya dihari pernikahannya. Diajaknya makan bersama dan diberi santunan. Subhanallah. Di hari pernikahannya ia masih ingin memberikan suatu yang terbaik untuk dicatat dalam hidupnya.<br />***<br /><br />Dalam kehidupan beragama ini, kita mungkin sering bertanya, seperti apakah orang yang baik agamanya itu? Apakah orang yang pengetahuan agamanya cukup banyak? Apakah orang yang bersikap keras dalam beragama? Sehingga mudah dalam mengharamkan sesuatu?<br />Mungkin kita sering menyaksikan orang yang memiliki pengetahuan agama cukup banyak. Mereka dapat menjelaskan berbagai dalil dengan baik bahkan bisa berdebat dengan fasih, tetapi mereka tidak benar-benar merasakan agama sebagai dorongan dalam bertindak dan penuntun dalam berbuat. Agama tidak memberi inspirasi dalam kehidupan mereka. Dalam hal ini, agama mirip dengan pengetahuan kita tentang biologi atau kimia, meskipun agama tetap memberi pengaruh bagi kehidupan orang yang mengetahui ilmunya, serendah apapun. Acapkali mereka tidak memiliki kebanggaan terhadap agamanya. Acapkali justru perasaan minder ketika berbicara dengan mendasarkan pada seruan agama. Sebagai akibatnya, agama seakan kehilangan relevansinya dengan kehidupan kita sekarang, meski sebenarnya yang terjadi adalah kita tidak pernah berusaha memahami kehendak agama atas kehidupan kita sehari-hari.<br />Atau di tempat lain, kita juga tak jarang melihat orang yang sedang mengalami euforia dalam beragama. Mereka sedang semangat-semangatnya menjalankan agama sehingga tak jarang sikap mereka berlebihan. Pada umumnya, ilmu agama mereka masih dangkal. Itu sebabnya mereka sering bertindak sangat reaktif tanpa berusaha untuk tabayyun ‘konfirmasi’ ketika menjumpai perbedaan pendapat untuk soal-soal kecil yang guru-guru mereka paling senior justru menerimanya dengan lapang dada.<br /><br />Sikap mereka yang reaktif dan tampak semangat, sering kita salah artikan sebagai militansi, padahal euforia yang tidak dikendalikan dengan baik justru rentan terhadap futur (terputus di tengah jalan) sehingga justru merusak militansi. Orang-orang yang mengalami euforia sering tampak lebih bersemangat, lebih gegap gempita, dan lebih keras reaksinya terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan apa yang diyakini. Sikap yang berlebihan itu justru pada gilirannya menyebabkan mereka mudah kehilangan semangat.<br /><br />Simaklah beberapa nasehat Rasulullah saw. berikut ini;<br /><span style="font-style:italic;">“Setiap amal itu ada masa semangat dan masa lemahnya. Barangsiapa yang pada masa lemahnya ia tetap dalam Sunnahku (petunjukku) maka dia telah beruntung. Akan tetapi, barangsiapa yang beralih kepada selain itu berarti ia telah celaka.”</span> (HR. Ahmad)<br />Rasulullah saw. juga pernah mengingatkan Abdullah bin Amr bin Ash r.a., <span style="font-style:italic;">“Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Sebelum ini, ia rajin bangun pada malam hari (Shalat Tahajjud), namun kemudian ia tinggalkan sama sekali.”</span> (HR. Bukhari)<br />Lalu seperti apakah orang yang baik agamanya itu? Cerita diawal tadi, tentang seorang sahabat, mungkin bisa jadi contoh orang yang baik agamanya. Cobalah perhatikan Al-Qura’an berbicara tentang mereka;<br /><br /><span style="font-style:italic;">“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”</span> (QS. Ali-Imran [3] : 133-136)<br /><br />Lihatlah, apakah Qur’an berbicara bahwa mereka yang baik agamanya itu orang yang cukup banyak ilmunya? Atau orang yang pandai berdebat? Atau yang keras dalam beragama dan tidak memudahkan? Padahal Rasulullah saw. memperingatkan kita untuk mempermudah dalam beragama dan bukan mempersulit. Sengaja di ayat itu saya mempertebal beberapa kata, untuk menunjukan ciri-ciri mereka dalam Al-Qur’an.<br /><br />Mereka bisa jadi telah banyak memiliki ilmu agama atau bisa jadi membaca Al-Qur’an saja sangat kesulitan. Akan tetapi, ada yang mempersamakan mereka, baik yang sudah banyak ilmunya maupun yang awam. Kesadaran bahwa kita sangat lemah dan senantiasa terbuka peluang untuk melakukan kekhilafan membuat mereka mudah menerima tausiyah nasihat dan saran sekalipun dari yang lebih muda. Adakalanya memang mereka masih jauh ilmu agamanya dari memadai, tetapi kesiapan mereka untuk belajar, menerima kebenaran, serta mengubah diri kearah yang lebih baik sesuai batas kesanggupannya, menjadikan mereka mudah disentuh dengan ayat-ayatnya.<br /><br />Pembicaraan tentang mereka sesungguhnya sangat menari, tetapi saya dapati diri saya masih amat jauh keadaannya dibanding mereka serta sahabat yang saya ceritakan di awal. Tak patut rasanya menuliskan panjang lebar, sementara diri ini masih perlu dipertanyakan. Karenanya, saya cukupkan sampai di sini. Semoga Allah menjadikan kita masuk dalam golongan orang-orang bertakwa, yang baik agamanya. Allahuma amin.<br />Wallahualam bi shawab.<br /><br />Tangerang, 17 Juli 2010<br />ikhwan_gie@yahoo.co.id<br />http://www.gieirawan.blogspot.com/.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-19231261343101116302011-05-23T02:50:00.000-07:002011-05-23T03:08:07.229-07:00Perhatian!!! GEMPA dari Indonesia<a href="http://2.bp.blogspot.com/-OP9DxOwuYbA/TdoxK3qOE3I/AAAAAAAAAFE/-kIBIoLLui4/s1600/poster%2BIZIS.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 283px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-OP9DxOwuYbA/TdoxK3qOE3I/AAAAAAAAAFE/-kIBIoLLui4/s400/poster%2BIZIS.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5609850348652860274" /></a><div>Salam.</div><t><div>PERHATIAN!! UIA akan di gegarkan dengan GEMPA dari INDONESIA by </div><div> *IZZATUL ISLAM & MUADZ ZULKEFLI</div><div> *CHARITY CONCERT FUND for RAMADHAN FUND</div><div> *29/5/2011(Ahad mlm)</div><div> *8pm</div><div> *Main Audi</div><div> *Tempahan tiket RM5 (Bro. 0136188611 and sis 0132217096)</div><div># RASai GEGARANNYA#</div> </t>.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-40231264072640579342009-12-11T06:02:00.000-08:002009-12-11T06:07:36.368-08:00Pencarian Ahmed Deedat...<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SyJRe0ejoWI/AAAAAAAAAEk/RLB19dnQE_g/s1600-h/ahmed+debat.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 83px; height: 130px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SyJRe0ejoWI/AAAAAAAAAEk/RLB19dnQE_g/s400/ahmed+debat.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5413979291977490786" border="0" /></a><br /><span><span style="color: rgb(191, 0, 95);font-family:Arial,sans-serif;font-size:85%;" >Assalamualaikum wbt<br /><br />Sebagai perkongsian..<br />Debate antara lawyers di Malaysia<br />Ini yang dikatakan dakwah tidak boleh dalam zon selesa sahaja<br />ayuh!<br /><br />sahut seruan ini..terutamanya law students<br /><br />sila berkunjung ke<br /><br /><span><a rel="nofollow" target="_blank" href="http://www.malaysianbar.org.my/legal/general_news/minister_study_proposal_on_switch_to_syariah_law_thoroughly.html#jc_allComments">http://www.malaysianbar.org.my/legal/general_news/minister_study_proposal_on_switch_to_syariah_law_thoroughly.html#jc_allComments</a></span></span></span>.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-78740644243352372092009-05-31T00:33:00.000-07:002009-06-05T03:44:50.216-07:00Aku Rindu Dengan Zaman Itu<p class="MsoPlainText"><br /></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Dengan nama Allah yang Maha</span><span style=";font-family:";font-size:12;" > PEmurah lagi Maha Penyayang</span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Aku Rindu Dengan Zaman Itu</span></p><p class="MsoPlainText"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SiI6jedG6JI/AAAAAAAAAEc/Y_dsJ_SdO8s/s1600-h/fall1800.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SiI6jedG6JI/AAAAAAAAAEc/Y_dsJ_SdO8s/s400/fall1800.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341896489159813266" border="0" /></a></p><p class="MsoPlainText"><br /><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan, </span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >bukan sekedar sambilan apalagi hiburan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Aku rindu zaman ketika membina adalah kewajiban, </span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >bukan pilihan apalagi beban dan paksaan</span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelengkap pengisi program yang dipaksakan</span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p><br /></span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><br /></span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi kecurigaan</span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, </span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >bukan tuntutan dan hujatan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan bukan </span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >su'udzon atau menjatuhkan</span></p><p class="MsoPlainText"><br /><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><br /></span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya </span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >untuk da'wah ini<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Aku rindu zaman ketika nasyid</span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" > ghuroba menjadi lagu kebangsaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Aku rindu zaman ketika hadir di liqo adalah kerinduan, dan </span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >terlambat adalah kelalaian</span></p><p class="MsoPlainText"><br /><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SiI5Gd_2NtI/AAAAAAAAAEU/wbig_piQQOk/s1600-h/IMG_0485.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SiI5Gd_2NtI/AAAAAAAAAEU/wbig_piQQOk/s400/IMG_0485.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341894891309250258" border="0" /></a></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><br /></span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak mengisi dauroh dengan ongkos ngepas dan peta tak jelas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar jalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh dawah di desa sebelah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p><br /></span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><br /></span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo selalu membawa uang infak, alat tulis, buku catatan dan Qur'an terjemahan ditambah sedikit hafalan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Aku rindu zaman ketika seorang binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu depan diketok untuk mendapat berita kumpul subuh harinya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p><br /></span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><br /></span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo dengan ongkos jatah belanja esok hari untuk keluarganya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Aku rindu zaman itu,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><br /></span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Aku rindu...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Ya ALLAH,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Jangan Kau buang kenikmatan berda'wah dari hati-hati kami<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p>Jangan Kau jadikan hidup ini hanya berjalan di tempat yang sama<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><span style=""> </span></span></p><p class="MsoPlainText"><br /><span style=";font-family:";font-size:12;" ><span style=""></span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >desa_ahmad</span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >-------------------------------------------------------------------------------------------------</span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><br /></span></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" >Ya Allah, aku juga ingin merasainya...<br /></span></p><p class="MsoPlainText"></p><p class="MsoPlainText"><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-90548545971356656162009-05-12T21:30:00.000-07:002009-05-13T21:30:18.064-07:00Overload kerjaBismillahhirrahmanirahim…<br /><br />Saya biasa dengar kawan2 selalu sebut overload kerja. Saya dapati konsep overload kerja ni sama dengan konsep subject yang saya sudah belajar. Bagi saya yang ambil subject C++/object<br />oriented programming,overloading tidak menjadi masalah kerana yang bekerja adalah mesin.<br /><br />Cth coading:<br /><br /><strong>void print(int x)<br /></strong>{ cout << x; }<br /><strong>void print(const Passenger&pass)<br /></strong>{ cout << pass.name << " " << pass.mealPref;<br /> if(pass.isFreqFlyer)<br /> cout << " " << pass.freqFlyerNo; }<br /><br />Saya ingin mengumpamakan void print di atas adalah seorang individu yang sama, memikul pelbagai tanggungjawab yang berbeza dalam satu2 masa. Dialah yang merancang, dialah yang melaksana, dialah yang buat report dan boleh dikatakan semua kerja dialah yang uruskan. Bagi sesebuah system coading saya kira ia tidak menjadi masalah. Yang menjadi persoalannya kenapa wujud overload kerja dalam kelompok muslim yang yang dikatakan merasai ukhuwwah fillah. Benarkan ukhuwwah yang terjalin ini betul2 sudah dirasai oleh kita sehingga kawan kita berhempas-pulas seorang diri melaksanakan tugas?<br /><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 348px; DISPLAY: block; HEIGHT: 398px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5335164435845533154" border="0" alt="" src="http://4.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SgpPyZjezeI/AAAAAAAAADk/NBPrmf63JDk/s400/besfren1.jpg" /><br /><br />Jika kita imbau sirah ,zaman para sahabat, tabi' mahupun tabi' tabiin kita akan dapati ukhuwwah sangat penting dalam perkembangan Islam itu sendiri.Contohnya,dalam satu perang salib. Ketika peperanagn sudah reda. Tentera kristian kehairanan melihat sekumpulan tentera muslimin mengejar sesuatu yang berada di dalam sungai. Setelah di selidik, rupa2nya satu cawan tentera muslimin jatuh ke dalam sungai. Mereka sungguh ta’jub dengan sikap kebersamaan kaum muslimin yang saling rasa bertanggungjawab untuk mendapatkan kembali cawan yang jatuh tadi walaupun hanya sekecil2 perkara(cawan) apatah lagi perkara yang besar(mendapatkan daulah Islamiyyah).<br /><br /><br />Subhanallah shbt2, begitu kuat ukhuwwah mereka,saling rasa bertanggungjawab untuk mem<em>protect</em> antara satu sama lain. Kata panglima tentera kristian(maksudnya lbh kurang begini) “Jika begini kuat ukhuwwah kaum muslimin, kita selama-lamanya tidak mampu untuk mengalahkan mereka melalui peperangan.” Sebab itulah org kristian tidak lagi menguasai kaum muslimin dengan peperangn tapi dengan serangan pemikiran.Mrk hancurkan kekuatan kaum mislimin dengan hiburan etc.<br /><br />Ada satu benda yang mengetuk benak fikiran ini bila baca satu hadith. Rasulullah saw bersabda, “seorang muslim dengan seorang muslim yang lain umpama seperti satu angota badan, jika sakit satu anggota maka akan sakit lah seluruh tubuh dengan tidak dapat tidur”.<br /><br /><br /><br />Adakah saya boleh rasa bersenang-lenang sedang kawan satu biro saya atau kawan rapat saya sedang bertungkus-lumus menyelesaikan tugasan-tugasan yang masih tertunggak? WaAllahi…saya tak sanggup lihat ini terjadi. Walau tidak dapat menyelesaikan tugasan2 yang bertimbun2 itu sekuran2nya kita cuba ringankan bebannya dari segi menjaga makanan, pakaian dan kebersihan biliknya. Mana silapnya kita jika overload kerja masih terjadi kepada satu-satu kelopok muslim yang melafazkan,” kami ber<em>ukhuwwah fillah</em>” ? Silap strategi atau silap iman kita yang masih belum merasa kekuatan ukhuwwah dalam kita bersahabat? Tepuk dada tanya iman.<br /><br /><br />Rasulullah saw bersabda dalam satu hadith:<br />“Bukan dari golongan aku orang yang tidak mengambil peduli hal ehwal kaum muslimin”<br /><br />Ya Allah, tempatkan daku di kalangan orang2 yang Kau cintai. Amin…<br /><br /><br /><br />Saya melihat...untuk merungkaikan masalah overload kerja, perlulah kelompok kaum muslimin ini memperkuat ikatan ukhuwwah sesama mereka dengan meneguhkan ikatan kita dengan Raja yang memiliki segala hati(Allah).<br /><br />"Dan Dia(Allah) yang mempersatukan hati mereka(org beriman). Walaupun kamu menginfakkkan semua(kekayaan) yang berada di bumi, nescaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (Al-Anfal8:63)<br /><br /><br />WaAllahua'lam....:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-3737953849933241582009-05-02T10:07:00.001-07:002009-05-12T21:29:51.990-07:00Aku menyintaimu FILLAHBismillahirrahmanirahim…<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/Sfx_wU4uvvI/AAAAAAAAADc/HEPo6QvWz-s/s1600-h/love.jpeg.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331276527116926706" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 400px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 316px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/Sfx_wU4uvvI/AAAAAAAAADc/HEPo6QvWz-s/s400/love.jpeg.jpg" border="0" /></a><br /><br />“Aku menyintaimu fillah”. Ungkapan hikmah dari hati atau dari kedua bibir semata-mata?<br /><br />Bila bercakap pasal cinta, hati rasa berbunga-bunga dan bahagia. Mungkin ada yang senyum segan bila mula baca tajuk entri ini. Pap!!sungguh…orang Yahudi telah berjaya memandulkan pemikiran kita. Apa yang ada dalam fikiran kita sekarang? Bila bercakap tentang cinta, apa perkara yang pertama kita terbayang?? Mgkin majoritinya menterjemahkan cinta romeo & Julian. Knp bukan cinta Ilahi yang bertandang dulu dibenak pemikiran ini. Ayuh ubah paradigma ini, kembali kpd fikrah islami. Kita ubah segalanya…Islam mengajarkan cinta Allah yang pertama.<br /><br /><br /><span style="FONT-STYLE: italic">sayang-sayang Allah,</span> <span style="FONT-STYLE: italic"><br />sayang-sayang Nabi</span>,<br /><span style="FONT-STYLE: italic">sayang-sayang ayah,<br /></span><span style="FONT-STYLE: italic">sayang-sayang ibu</span>,<br /><span style="FONT-STYLE: italic">Allah…</span><br /><br />Saya pernah tersentak bila sahabat saya pernah mengulas hal ini. Untuk enri kali ini saya bawakan “Aku menyintaimu fillah” buat kita mampu berfikir apa yang sudah kita tuturkan selama ini kerana “hati, akal dan fikiran akan di pertanggungjawabkan”.<br /><br /><br />Kita biasa mendengar atau kita sendiri yang menuturkan, “Sayang kamu,fillah”,” uhibbuki fillah” dan seumpama dengannya. Untuk itu, ayuh teliti analogi ini.<br /><br /><br /><span style="FONT-STYLE: italic">Analogi:</span><br />Kita memiliki satu payung merah hati. Sewaktu hendak membuka payung ni, kita hanya menolak separuh sahaja dari batang payung.( bleh bayang kan ape maksud saya?- anda pandai buka payung kan) Apa akan jadi pada payung kita? Tentulah bukaan payung tadi tidak sempurna atau kucup.Bagaimana pula jika anda menolak bukaan batang payung habis-habisan?? Sudah tentu kembang molek payung td<br /><br /><br />Apa yang cuba saya jelaskan di sini adalah ukuran sedalam mana cinta kita pada Allah berkait rapat dengan cinta kita pada saudara kita. Semakin dalam kita menolak batang payung, semakin kembang/ sempurna payung td. Sama juga dengan persaudaraan fillah ini, semakin dalam atau manis cinta kita kpd Allah, insyaAllah semakin subur cinta kita kpd saudara kita. Iman adalah basic kpd ukhuwwah. Iman lah yang mendorong kita bangkit membela saudara kita yang beribu-ribu km jauh dari kita bila mrk di serang. Kita bukan bwt demo Palestin/ perhimpunan halal seruan memboikot barang2 Israel dan sekutunya suka-suka, ikut kawan, cari pengalaman dan tambah kenalan. Tapi iman lah yang menolak kita utk ke sana.<br /><br /><br />Buktinya, persaudaraan dua saudara muhajirin dan ansar. Bila pertama kali berjumpa sudah sanggup berkorban apa sahaja utk saudaranya. Bukan semua orang Yathrib datang buat Perjanjian Aqabah I dan II untuk cukup menimbulkan cinta mereka kepada Muhajirin. Knp begitu?? Ketahuilah wahai saudara-saudari, keimanan telah pun terbina dalam diri golongan Ansar sebelum mereka menyambut ketibaan Rasulullah saw dan para Muhajirin lagi. Mereka bukan seibu-sebapa, pernah makan sepinggan mahupun tidur sebantal. Iman lah yang menautkan mereka. Selalu makan, berjalan, tidur dan selalu buat aktiviti bersama adalah antara wasilah-wasilah utk kita membentuk ukhuwwah tapi benda yang paling dasar adalah rasa kecintaan kpd Allah(level iman kita). Saya tidak kata buat aktiviti yang menyemai ukhuwwah itu tidak penting cuma dalam masa yang sama kita sama-sama semai iman ini.<br />Eg. Saling pesan-memesan utk berpuasa, jaga pandangan, qiam dan solat berjemaah.<br /><br /><br />Dapatlah saya simpul di sini bahawa, untuk membaiki rasa cinta kita kpd saudara kita perlulah di mulakan dengan membangkitkan rasa cinta kita kpd Allah dulu. Iaitu buat/ perbanyakkan aktiviti bersama* yang boleh membangkitkan iman kita.Kan kita yang menyandarkan rasa cinta itu kerana Allah. Maka kata-kata hikmah, “aku menyintamu fillah” bukan sekadar azimat yang hanya manis di mulut tapi jatuh ke lubuk hati.<br /><br /><br />*sesame gender.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-43772418838135876222009-04-23T08:40:00.000-07:002009-05-12T21:28:54.339-07:00Taa’sub!! kita terlibat sama??<p class="MsoNormal"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Assalamua’laikum…</span></p><p class="MsoNormal">
<br /><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><?xml:namespace prefix = o /><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Untuk isu ini,bukan saya nak </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >menilai sesiapa tapi nak menyeru kita semua untuk nilai diri sendiri. </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Saya hendak ketengahkan soal: </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >taa'sub!!Kita terlibat sama??</span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SfCOIw0mkNI/AAAAAAAAADE/aitqUkl1s2A/s1600-h/ropeblue2.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5327914640374927570" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 256px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://4.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SfCOIw0mkNI/AAAAAAAAADE/aitqUkl1s2A/s320/ropeblue2.jpg" border="0" /></a></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><meta content="text/html; charset=utf-8" equiv="Content-Type"><meta content="Word.Document" name="ProgId"><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAIMISY%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAIMISY%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAIMISY%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Ya ayyuhal Ikhwah wa akhawat<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Siapa yang di labelkan </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >MAHASIAWA/WI?? Mereka adalah golongan cerdik pandai yang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >bebas dari pengaruh mana-mana kumpulan dalam membuat sesuatu penilaian. Itu salah satu </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >perkara yang saya dapat dari satu kem kepimpinan. Betulkah kita adalah begitu </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >bila berhadapan dengan satu-satu isu. Pandangan kita bergantung </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >kepada maklumat yang ada atau <i>copy</i> pandangan kawan. </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Contohnya, Isu PPSMI. Benarkah </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >semua mahasiswa/wi yang turun menyertai penyerahan memorandum bantahan PPSMI </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >jelas dan faham sebab bantahan tersebut. Atau sekadar ikut-ikutan,</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" > taa’sub mahupun taklid buta. Mungkin golongan yang menaja perhimpunan tadi arif dalam </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >bab ini tapi bagaimana kita yang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >menyertainya. Dalam bab akidah, jumhur ulama bersepakat mengharamkan taklid dalam </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >akidah. Taa’sub dan taklid buta lah yang menjadikan umat ini lemah.
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in">
<br /><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in">
<br /><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Orang kata, sejarah akan</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" > berulang maka belajarlah dari </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >sejarah. Ayuh kita buka lipatan </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >sejarah. Antara faktor2 kejatuhan Islam adalah sikap extreme </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >berpuak dan taasub dengan mazhab masing2 sehingga menolak mentah2 kumpulan yang lain. Di sebabkan taa’sub, ada </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >golongan dari umat ini yang sanggup membakar buku2 karya muslim dalam bidang <i>philosophy</i></span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" > dan beberapa buku dalam bidang theology cthnya karya Ibnu Rushd dan Al-Ghazali. Apa ni?? Malang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >sungguh nasib kita, (dalam bahasa yang agak kasar) tidak cukup </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >dibantai oleh musuh Islam dengan saudara seakidah pun kena bantai. Dimana kita jika kita hidup </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >dizaman Saidina Ali vs Muawiyyah semasa Perang Siffin berlaku.Di pihak Saidina Ali atau Muawiyyah </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >atau golongan yang tidak ambil peduli masalah ummat? Sangat sukar bukan.Saya sendiri bingung </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >dalam memilih kerana kedua-duanya sahabat Rasulullah saw. Apa yang pasti, bukan golongan </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >yang ketiga tadi. Ini sangat merugikan umat Islam sendiri. Musuh2 Islam bersorak kegembiraan melihat wayang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >umat ini berpecah-belah.<span style="font-size:0;">
<br /></span></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in">
<br /><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><?xml:namespace prefix = v /><v:shapetype id="_x0000_t75" stroked="f" filled="f" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" preferrelative="t" spt="75" coordsize="21600,21600"><v:stroke joinstyle="miter"><v:formulas><v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"><v:f eqn="sum @0 1 0"><v:f eqn="sum 0 0 @1"><v:f eqn="prod @2 1 2"><v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"><v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"><v:f eqn="sum @0 0 1"><v:f eqn="prod @6 1 2"><v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"><v:f eqn="sum @8 21600 0"><v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"><v:f eqn="sum @10 21600 0"></v:f><v:path connecttype="rect" gradientshapeok="t" extrusionok="f"><o:lock aspectratio="t" ext="edit"></o:lock><v:shape id="Picture_x0020_1" style="VISIBILITY: visible; WIDTH: 490.5pt; HEIGHT: 232.5pt" type="#_x0000_t75" spid="_x0000_i1025"><v:imagedata title="peta" src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAIMISY%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image001.jpg"></v:imagedata></v:shape></v:path></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas></v:stroke></v:shapetype></span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SfCPNjiFmdI/AAAAAAAAADU/wbzyQxkd1Sc/s1600-h/peta.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5327915822218582482" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 256px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SfCPNjiFmdI/AAAAAAAAADU/wbzyQxkd1Sc/s320/peta.jpg" border="0" /></a> <span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Ketika dunia telah digemparkan</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" > dengan serangan PWTC, Amerika</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" > mengaitkan Osama bin Laden adalah pengganas yang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >mendalang tragedy buruk ini. </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Apabila pihak media meminta </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Yusuf Islam(cat steven-tak silap,time tu sudah 10 tahun </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >memeluk islam) memberi komen tentang keterlibatan Osama bin </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Laden yang dilabelkan penganas </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >dunia ini. apa katanya?? Isinya </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >lebih kurang begini, Jika Osama berada di pihak yang benar, saya </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >akan berada dipihaknya dan sekiranya betul Osama bin Laden </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >adalah pengganas dunia, saya tetap akan berada dipihaknya </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >untuk menasihatinya supaya tidak menzalimi diri sendiri. Orang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >muslim adalah bersaudara dan </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >saya tidak akan membenarkannya </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >terus menzalimi diri sendiri melakukan dosa.</span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in">
<br /></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Subhanallah, cantiknya ukhuwwah islamiyyah ini. Pandangan seorang yang memahami islam, yang sentiasa menyokong orang muslim kearah kebenaran.Jika betul… dia setuju, jika salah… dia betulkan.Bagaimana dengan kita? Apa <span style="FONT-STYLE: italic">stand</span> kita jika berhadapan dengan dua orang muslim yang menghadapi konflik, </span><meta content="text/html; charset=utf-8" equiv="Content-Type"><meta content="Word.Document" name="ProgId"><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAIMISY%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAIMISY%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAIMISY%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-family:';font-size:12;" ></span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >seorang adalah sahabat baik kita yang terang-terang bersalah manakala seorang lagi sahabat biasa</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-family:';font-size:12;" > yang berada di pihak yang benar</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >. <span style="font-size:0;"></span>Apa yang menjadi pegangan kita?? Hm...berteori memang mudah,praktikalnya!Tepuk dada tanya IMAN.</span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in">
<br /><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kpdmu dahulu(masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dgn kurnia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah selamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kpdmu agar kamu mendapat petunjuk”<span style="font-size:0;"> </span>Al-Imran 3:103</span></p><p class="MsoNormal">
<br /><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Ya Allah, satukan lah hati2 kami dalam mencari redhaMU.Amin…<o:p></o:p></span></p>.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-71094455977000405422009-04-22T11:56:00.000-07:002009-05-13T03:57:43.691-07:00Nyahkan stress<p class="MsoNormal"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Bismillahirrahmanirrahim…</span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulliah Segala puji bagi </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Allah, masih diberi kesempatan </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >oleh-Nya untuk terus menghirup oksigen hingga ke hari ini tanpa perlu membayarnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><br /><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><?xml:namespace prefix = o /><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Ya Allah, bersyukur sgt2 dapat melepasi <i>fatrah exam </i>kali ini. Rasa hilang satu beban yang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >ditanggung. Selamat berjuang dengan pena untuk yang masih menempuhinya. Hm…<i>Exam.</i> <i>Exam</i> dan <i>stress </i>sangat sinonim kalau </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >digandingkan sekali. Ada yang berpendapat, tak <i>exam</i> pun <i>stress</i>, <i>exam</i> pun <i>stress</i>. Jika ia terjadi, </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >apa yang anda lakukan??<span style="font-size:+0;"> </span><span style="font-size:+0;"></span><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Adakah ini cara anda men’<i>nyah</i>’kan <i>stress</i>!?</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="MARGIN-LEFT: 0.75in; TEXT-INDENT: -0.25in"> 1. <span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Makan coklat</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="MARGIN-LEFT: 0.75in; TEXT-INDENT: -0.25in">2. <span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Menyanyi <span style="font-size:+0;"></span><o:p></o:p></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="MARGIN-LEFT: 0.75in; TEXT-INDENT: -0.25in">3. <span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Tidur<o:p></o:p></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="MARGIN-LEFT: 0.75in; TEXT-INDENT: -0.25in">4. <span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Tafakur alam/ bersiar2</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="MARGIN-LEFT: 0.75in; TEXT-INDENT: -0.25in">5. <span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Berzikir<o:p></o:p></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="MARGIN-LEFT: 0.75in; TEXT-INDENT: -0.25in">6. <span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Tilawah & mendengar alunan</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" > Al-Quran<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Mungkin ini lah jawapan yang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >biasa kita dengar. Tidak </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >mustahil untuk<o:p></o:p> saya katakan, </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >mugkin ada langkah pelik yang</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >diamalkan oleh sesetengah </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >individu.<o:p></o:p>eg. Pernah seorang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >menteri kabinet muslim </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >mensarankan untuk menari </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >apabila menghadapi<o:p></o:p><span style="font-size:+0;"> </span>stress. </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Inikah cara yang terbaik yang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >islam gariskan?</span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN-BOTTOM: 0pt"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN-BOTTOM: 0pt"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p><br /></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN-BOTTOM: 0pt"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Semua jawapan yang diberikan kurang tepat termasuk yang menari tadi. Saya tidak </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >menafikan keagungan membaca kalam Allah dapat menyahkan stress tapi kurang tepat. </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><i>Anwser it in one word. GUESS…</i></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN-BOTTOM: 0pt"><br /><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><i><o:p></o:p></i></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><i><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></i></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Dr A’id Al-Qarni dalam </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >bukunya <i>‘MENAKJUBKAN </i></span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><i>Potret hidup insan BERIMAN’, </i></span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><i>b</i>eliau </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >mengatakan <b>seluruh </b></span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><b>kehidupan orang mukmin </b></span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><b>adalah baik</b>-saat mendapat </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >nikmat & saat kena</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p> musibah, </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >saat sehat & saat sakit, saat </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >kaya & saat miskin, saat lapang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >& saat sempit, saat<o:p></o:p> tenang & </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >saat susah-oleh </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >kerana dia </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >adalah hamba-<b>milik Allah </b></span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><b>dalam setiap keadaan</b>. Dia </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >ridha<o:p></o:p> dengan </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >ketentuan-Nya, </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >tunduk pasrah kepada </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >perintah-Nya, mengharap </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >pahala kepada</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p> Rabbnya, </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >bertawakkal kepada Khalidnya. </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Dia <b>hidup di antara syukur </b></span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><b>dan sabar</b>, menerima </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >ketentuan takdir, dan </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >menyakini bahawa apa yang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Allah pilihkan untuknya adalah </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >lebih baik</span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p> daripada pilihannya </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >sendiri.</span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><br /><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Do you get the answer?<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Yes, It is <b>‘IMAN’!</b></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><b><br /></b></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/Se9tC46Z4NI/AAAAAAAAAC0/66PptOuoAMk/s1600-h/sabar.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5327596780607103186" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 422px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 339px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/Se9tC46Z4NI/AAAAAAAAAC0/66PptOuoAMk/s320/sabar.bmp" border="0" /></a></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p><br /></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Alhamdulillah,syukur… </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >tekanan menghadapi exam </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >lah yang meng’<i>force</i>’ students </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >untuk<o:p></o:p> menghabiskan <i>silibus2 </i></span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >yang tertunggak sebelum ini. </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Kalau tak ada <i>exam</i>, tak tau apa </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >yang kita<o:p></o:p> belajar sepanjang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >sem. Dengan menyedari kita </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >adalah hamba Allah dalam </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >setiap keadaan dan<o:p></o:p> menggalas </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >amanah ayah bonda lah yang </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >memotivasikan kita untuk terus </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >sabar mengharungi<o:p></o:p></span><i><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" > exam</span></i><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >.</span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="font-size:7;"></span> </p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Berbalik kepada <i>stress</i>, masih </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >tersisakah <i>stress</i> setelah anda </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >mengaplikasikan<o:p></o:p> sifat syukur </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >dan sabar dalam situasi ini? <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p><br /></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN: 0in 0in 0pt 0.5in; TEXT-INDENT: -0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Tahniah! anda telah berjaya </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >men<i>nyah</i>kan <i>stress</i>. Hidup </span><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >bahagia tanpa <i>stress</i>.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN-BOTTOM: 0pt"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN-BOTTOM: 0pt"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p><br /></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="MARGIN-BOTTOM: 0pt"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" >Oleh yang demikian, benarlah slogan kempen sewaktu saya di matrik “<i>No stress for real muslim</i>”-mengakui dengan yakin setiap perkara yang terjadi adalah kehendak Tuhan. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><span style="LINE-HEIGHT: 115%;font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="TEXT-INDENT: 0.5in"><o:p></o:p></p>.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-89621680644169159782008-12-20T21:02:00.000-08:002008-12-20T21:50:09.459-08:00SEKSIKAH KITA???IKHTILAT IKHWAH DAN AKHAWAT,<br />SEKSISKAH KITA???<br /><br />Persoalan mungkin, ikhtilat IKHWAH dan AKHAWAT, Bagaimana dengan kita?. Sesungguhnya menjadi kewajipan bagi seseorang muslimin-muslimat yang beriman kepada Allah dan Rasul itu menjauhi ikhtilat yang haram antara lelaki dan perempuan. Hendaklah seorang wanita itu apabila telah cukup ilmu dan fahamnya dan terlibatnya di dalam dakwah untuk memastikan dirinya jauh dari ikhtilat (percampuran lelaki-perempuan) yang bukan mahramnya. <br /><br /><br />Perlanggaran batas-batas pergaulan muslimin-muslimat masih terjadi dan hal ini mungkin disebabkan kerana : <br />1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan. <br />2. Sudah mengetahui, namun belum memahami. <br />3. Sudah mengetahui namun tidak mahu mengamalkan. <br />4. Sudah mengetahui dan memahami, namun tergelincir kerana lalai.<br /><br />Kita mungkin sibuk menghiasi penampilan luar kita dengan menyimpan janggut, berkopiah ataupun dengan tudung labuh warna-warni. Kita sibuk berhiaskan simbol-simbol front Islam namun lupa substans Islam. Kita bersungguh belajar ilmu Islam namun tidak fokus pada pemahaman dan amal.<br /><br />Aktivis sekular tidak lagi segan dengan kita!!! Seorang ustaz bercerita bahawa ada aktivis sekular yang berkata kepadanya, <span style="font-weight:bold;">” Ustaz, dulu saya respect pada Islamic student, pakai tudung labuh, berkopiah kerana pandai menjaga pergaulan muslimin-muslimat, namun kini mereka sama saja dengan kami. Kami jadi tak segan lagi.” </span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ungkapan aktivis sekular di atas memalukan kita selaku jundi-jundi yang ingin memperjuangkan agama-Nya.</span> Menjaga pergaulan lelaki-perempuan memang bukanlah hal yang mudah kerana fitrah lelaki adalah mencintai wanita dan demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kukuh dan mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas-batas ini. <br />Pelanggaran batas-batas pergaulan Ikhwah dan Akhawat masa kini<br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Tidak Menundukkan Pandangan ( Gadhul Bashar ) </span><br />Bukankah ada pepatah yang mengatakan, <span style="font-weight:bold;">” Dari mana datangnya cinta ?</span> Dari mata turun ke hati”. Maka jangan kita ikuti seruan yang mengatakan, “Ah, tidak perlu gadhul bashar, yang penting kena jaga hati!” Namun, bukanlah menunduk pandangan sehingga terlanggar tiang tapi cukup sekadar kita memastikan pandangan kita terjaga daripada melihat sesuatu yang tidak syarie. Lelaki memandang wanita dengan penuh nafsu dan tidak alah juga wanita yang berkelakuan demikian walau tampil “warak berbungkus“.<br /> <br /><span style="font-weight:bold;">2. Couple</span><br />Duduk berdua di taman-taman, tepi-tepi malah ada yang lebih licik dengan menggunakan platform rasmi yang bernama ‘meeting’ ditempat2 yang mencurigakan. Walaupun kebanyakan masyarakat pelajar Azhar mahupun masyarakat arab tidak mempedulikan sebegini kerana menganggap ustaz-ustazah yang berduaan ini sedang berdiskusi tentang Islam dan tugas, namun apapun alasannya, maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah terbaik dan wajib bagi kita.<br /> <br /><span style="font-weight:bold;">3. “Chop awal2″ Untuk berkahwin</span><br />“Bagaimana, ustazah? Tapi tiga tahun lagi baru kita kahwin. Ana takut enti diambil orang.” Akhawat belum tamat belajar sehingga ‘dichop’ seorang ikhwah untuk menikah kerana takut kehilangan, padahal belum pasti hasrat itu akan tercapai. Hal ini sangatlah berisiko dan boleh mendatangkan permusuhan dan perpecahan bukan setakat semasa belajar, malah akan berlanjutan ke tanah air. Bukankah Nabi sallahu Alihi Wasallam sendiri melarang kita daripada ‘chop awal’ atau bertunang terlalu lama. Dengan kata mudah ‘kalau rasa diri sudah berpunya dan serius dalam hubungan, eloklah dipercepatkan urusan akad antara keduanya takut-takut terjerumus kekancah maksiat. Justeru, mana mungkin hubungan suci suami isteri akan terbina kekal di atas timbunan sampah kemaksiatan. ‘<br /> <br /><span style="font-weight:bold;">4. Telefon Tidak ‘Urgent’ </span><br />Menelefon dan berborak tidak tentu arah yang tidak ada nilainya sama ada soal pengajian mahupun atau soal tugas berpersatuan. Kalau setakat bertanya khabar, bercakap soal hati dan perasaan atau apa sahaja yang bersifat tidak syarie tanpa batas, ana gusar apa akan kita jawab dihadapan Allah nanti. Apa yang lebih malang, kita selaku daei, ulamak dan harapan masyarakat di luar sana sebagai benteng terakhir umat Islam yang membawa mandat besar selaku agen pengubah masyarakat, harus menunjukkan teladan dan nama yang baik dengan mengenepikan sebarang salah laku <br /><br /><span style="font-weight:bold;">5. SMS Tidak ‘Urgent’</span><br />Saling berchatting via SMS mengenai hal-hal yang tak ada kaitannya dengan da’wah, sampai tak sedar kredit dah habis. Sudah tiba masanya kita matang dan bermuhasabah dengan kehadiran teknologi yang sudah sekian lama kita nikmati. SMS tidak sepatutnya dijadikan medan melempiaskan nafsu serakah dengan berabang-sayang tapi sepatutnya dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih murni dan berfaedah untuk menempah tiket ke syurga Allah Subhanahu Wataala. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">6. Berbicara Mendayu-Dayu </span><br />Bercakap sambil tertawa kecil dan terdengar sedikit manja. Bukankah Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam melarang perempuan daripada bercakap dengan suara yang mendayu-dayu dan dibuat-buat untuk menarik perhatian lelaki. Jadilah wanita yang bermaruah dengan sedikit bertegas bila bercakap dengan lelaki yang bukan mahram. Si lelaki pula. Jadilah mukmin yang ‘gentleman’ dengan menghormati perempuan mukminat. Hormat dalam erti kata menjaga dan memelihara maruah kaum hawa yang bakal menjadi tempat letaknya zuriat kita, penerus generasi beragama masa depan. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">7. Yahoo Messenger/Chatting Yang Tidak ‘Urgent’ </span><br />YM adalah termasuk satu kemudahan. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal2 penting di sini. Namun menjadi bermasalah bila topik perbicaraan melebar entah kemana dan tidak fokus pada da’wah kerana khalwat secara maya mudah untuk berlaku. <br /> <br />Firman Allah Subhanahu Wataala :<br />Rasulullah s.a.w bersabda, ” Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, kerana yang ketiganya ialah syaitan.” (HR. Ahmad) <br />Penutup<br /> Ikhtilat Ikhwah dan Akhawat, seksiskah kita? Berdasarkan dalil-dalil yang dikemukakan, jelaslah kepada kita bahawa pergaulan atau ‘ikhtilat’ di antara lelaki dan wanita tanpa sebab-sebab munasabah yang dibenarkan adalah dilarang sama sekali dan membawa kepada dosa. <br /><br /> Maka sewajarnya ke atas kaum Hawa menjaga batas-batas pergaulan hariannya dengan kaum Adam. Ini kerana ‘ikhtilat’ yang melanggar batas2 syariat akan menyebabkan fitnah serta kerosakan hati dan akhlak di dalam kalangan masyarakat Islam. Seterusnya ia boleh menjatuhkan martabat wanita itu sendiri. <br /><br /> Jadilah lelaki yamg mampu membela dan memimpin kaum hawa ke jalan yang membawa mereka ke syurga. Bukankah sekiranya kita sayangkan seseorang, sayang kita akan lebih bermakna jika kita sama2 memperoleh syurga. Mana mungkin lafaz sayang dan kasih kita terpalit lumpur yang natijahnya adalah neraka. <br /><br /> Lupakan persoalan salah siapa antara kita tapi letakkan pertanyaan dalam benak sanubari kita, Ikhtilat antara ikhwah dan akhawat, bagaimana dengan kita? Adakah kita terlibat sama?. Jangan sampai suatu masa anak cucu kita mentertawakan dan menghukum kita lantaran salah laku yang kita adakan hari ini. Wallahu ‘alam.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-28463642498582372972008-10-17T08:15:00.000-07:002008-10-17T08:42:30.235-07:00Erti kemaafan BATIN & ZAHIR<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SPiwI_H8o8I/AAAAAAAAACc/UmAVo5HgPb0/s1600-h/untitled.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://2.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SPiwI_H8o8I/AAAAAAAAACc/UmAVo5HgPb0/s320/untitled.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5258146233385264066" /></a><br /><br />SAlam Lebaran...Apa erti Eid tahun ini buat shbt2 smua.Hm...<span style="font-style:italic;">No comment</span>.Dah lama tak berkesempatan update blog. Sebenarnya lupa password, tambah lagi banyak sangat assignment & project nak disiapkan. Hamdah, dpt juga terus menulis.=P.<br /><br /> Pelajaran penting yang ana terima daripada lecture UNGS ku dari Bangladesh ( Ustz Mohd Yusuf Ali) dalam class pertama selepas cuti eid. Apa katanya?? <span style="font-style:italic;">“I thing, we need to change the word from, ‘Maaf Zahir & Batin’ to ‘Maaf Batin & Zahir’. You know why? If our batin satel, insyaallah our zahir also satel( If our batin is good, insyaallah our zahir must also good.)</span><br /><br /> Jika kita renung semula & bandingkan apa yang ustz jelaskan dengan apa yang telah junjungan besar Nabi Muhammad saw sampaikan kepada kita dalam hadith yang telah diriwayatkan oleh Bukhari & Muslim.<br /><br />….”Ketahuilah! Bahawa di Dalam badan ada seketul daging, apabila ia baik, baiklah badan seluruhnya dan apabila ia rosak, rosaklah sekaliannya. Ketahuilah! Itulah yang dikatakan hati.<br /><br /><span style="font-style:italic;">Example</span> yang mudah: <br />Memberikan kemaafan tidak semestinya perlu diungkapkan. Kita boleh lihat dari tingkah-laku seseorang. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Proof 1:</span> <br /> Anda mengalami krisis dengan sahabat anda. Menjadi adat, bila Hari Raya tiba kita saling bermaaf-maafan dan kita saling menerima kemaafan masing-masing. Suatu keajaiban berlaku, kalian masih merasa kurang senang bila bertemu dan cuba mengelak untuk bertemu. Adakan ini yang dikatakan sudah memberi kemaafan sedangkan kalian sudah menerima kemaafan? Pada hemat ana yang dhaif ini, kalian hanya memaafkan kesalahan zahir sahaja tanpa disusuli kemaafan batin. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Proof 2:</span><br /> Contoh yang lain, seorang ibu misalnya. Berapa banyak dosa kita terhadap ibu kita sejak dari kita dalam kandungan hingga kita kesaat ini. Dalam kandungan- tending perut ibu, masa kecil sgt nakal-hiper aktiv, bila masuk universiti, kurang tanya kabar. Bagaimana penerimaan mereka terhadap kita? Sayangnya masih sama dan tidak pernah luput dek zaman. Betapa besarnya kasih-sayang seorang bonda terhadap kita. Penerimaan mereka sangat baik terhadap kita. Kenapa ye? Kerana mereka telah memaafkan kesalahan batin kita walaupun tidak diungkapkan dengan perkataan tapi dizahirkan dengan perbuatan. Ada mereka lafazkan, “Mak maafkan segala dosa kamu sejak dalam kandungan hingga sekarang”? Ana percaya,Insyaallah, mereka memaafkan dosa zahir kita juga. Walaubagaimanapun, sebagai seorang yang bersalah,kita perlu juga minta ampun dari mereka meskipun penerimaan mereka baik. Kan redha Allah terletak pada redha kedua ibubapa<br /><br />Oleh yang demikian, mulai saat ini… Mulakan dengan kemaafan BATIN & ZAHIR. Kepada sahabat ana, maafkan segala kesalah BATIN& ZAHIR ana ye.Terutama kepada Usu yang tersayang. Diri ini sgt lemah, sentiasa melakukan kesilapan. Syg semua, InsyaAllah..:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-74961651996468865082008-09-11T08:39:00.000-07:002009-05-30T17:37:46.426-07:00Teguh pendirian vs EgoSalam mahabbah kepada semua.<br /><br /> Teguh pendirian vs ego... suatu yang sentiasa menjadi persoalan dalam diri ana. Apa beza antara kedua-duanya?? Bila bercakap tentang teguh pendirian vs ego, ana akan ambil dalil dari umi ana katanya dalam versi kelate, “<span style="font-style: italic;">dey dio oyak hok tu, hok tu la”</span>.Maksudnya dalam bahasa standart, kalau dia dah tetapkan sesuatu benda, benda tu yang dia nak. Di sini ana akan bawakan situasi supaya sahabat-sahabat dapat bantu ana membezakan antara kedua-dua sifat ini.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SMk94ONdEXI/AAAAAAAAACE/rKvbvPBnUws/s1600-h/2.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://1.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SMk94ONdEXI/AAAAAAAAACE/rKvbvPBnUws/s320/2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244791277146149234" border="0" /></a><br /> <span style="font-weight: bold;">~INGAT PESAN AYAH BONDA~</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;"><br />Study case1:</span><br />Seorang akhawat ni pernah dilantik sebagai ketua rumah semasa diperantauan. Sampai masa untuk agih-agihkan tugasan harian, dia mencadangkan jadual yang akan di buat itu mengikut bentuk # contohnya. Cadangan ini berdasarkan pengalaman yang pernah di buat oleh orang-orang sebelum ini. Walaubagaimanapun sesetengah ahli rumah tersebut tidak setuju dan menetapkan jadual itu berbentuk * contohnya. Akhawat ini tetap dengan cadangannya untuk mengikut jadual yang pernah di buat itu tetapi ahli rumah tersebut tidak bersetuju dengannya. Adakan ini di classifikasi sebagai tetap pendirian?? Apa yang harus dilakukan oleh seorang ketua rumah yang mendapat tentangan ahli rumahnya??<br /><span style="font-weight: bold;"><br />Study case 2:</span><br />Dalam satu program, ana dikatakan main-main oleh committee dan diarah berbaris di hadapan. Seingat ana, ana tak main-main pun waktu itu(Cuba bayangkan, nak main-main macam mana dalam keadaan genting). Bila dituduh oleh committee, ana rasa macam teraniaya dan cuba pertahankan diri dengan menafikan tuduhan tersebut. Ana dikatakan cuba melawan kata pula. Adakah ini boleh dikategori sebagai ego??<br /><br />Harap ikhwah dan akhawat dapat bagi respon atau berkonsi pandangan tentang tajuk ini.Jazakillah.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-83494726919819109782008-09-11T00:36:00.000-07:002008-09-11T09:34:24.120-07:00Beramal dengan ILMU<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SMlHVJ9-32I/AAAAAAAAACU/SC6XS1RhMio/s1600-h/CopyofCopyoframadhan.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://2.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SMlHVJ9-32I/AAAAAAAAACU/SC6XS1RhMio/s320/CopyofCopyoframadhan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244801669828370274" /></a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">~Dalil perintah berpuasa~</span>.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-88348050556760743722008-09-11T00:20:00.000-07:002008-09-11T09:28:23.922-07:00Renunglah sahabat2Assalamualaikum wbt<br /><br /> Sahabat…Ingatlah setiap jawatan yang disandang itu bukanlah satu lambang kekuasaan atau menjadi lambang kemegahan tetapi ia adalah satu amanah yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Maka berusahalah untuk melaksanakan segala amanah itu dengan sebaiknya.<br /><br />Sahabat…ramai yang menyedari bahawa penyertaan yang aktif dalam persatuan adalah suatu pekerjaan yang agak sia-sia. Letih yang diperoleh namun tiada gaji dibayar. Tapi ingatlah, pengalaman jugalah yang mematangkan kita dalam menempuh onak duri kehidupan yang mendatang.<br /><br />Janganlah mengeluh dengan pelbagai kerja yang menunggu, pelbagai masalah yang menimpa setiap kali melaksanakan amanah tetapi bekerjalah dengan hati yang ikhlas, insyaAllah segala masalah akan ditempuhi dengan hati yang tabah dan tenang.<br /><br />Mungkin sebahagian kita berfikiran bahawa dengan berpersatuan , tumpuan kita terhadap pelajaran akan terganggu dan masa beristirehat makin berkurang. Memang tidak dinafikan tujuan utama kita berkumpul di bumi University adalah untuk menimba ilmu sebanyak yang mampu, tapi ingatlah ilmu itu bukan semuanya dari buku yang dibaca, tetapi juga dari pengalaman-pengalaman yang diperoleh. Usah mengeluh tentang hal ini, bahagilah masa yang diberikan Allah dengan sebaiknya, jangan ditangguhkan sesuatu pekerjaan . InsyaAllah hidup kita akan lebih teratur dan segala kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Sahabat, ingatlah …Allah tidak akan membebankan kita atas apa yang kita tidak mampu. Mintalah pertolongan-Nya dalam setiap keadaan, insyaAllah jika kita membantu-Nya menegakkan agama-Nya, Dia akan sentiasa membantu kita dalam urusan-urusan kita.<br /><br />SALAM PERJUANGAN !!<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SMlGYR44RRI/AAAAAAAAACM/CjNybfn2vj0/s1600-h/19120284726769l.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://1.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SMlGYR44RRI/AAAAAAAAACM/CjNybfn2vj0/s320/19120284726769l.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244800623982429458" /></a><br /><br />Ungkapan yang ana kira sangat bermakna untuk seorang pejuang yang dikurniakan Allah nikmat untuk berada dijalan ini. Ini merupakan watikah yang ana terima sewaktu di lantik sebagai unit Public and Relation, Quranic language Club (QLC).:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-75649421727912359632008-09-09T05:16:00.000-07:002008-09-12T07:46:56.379-07:00Puasa Meraih Taqwa<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SMZrxaon8QI/AAAAAAAAABs/QCtIOWPTiKg/s1600-h/Copy+of+latahzan.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://1.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SMZrxaon8QI/AAAAAAAAABs/QCtIOWPTiKg/s320/Copy+of+latahzan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5243997312826994946" /></a><br /><br /> Kebiasaannya manusia selalu berkeluh-kesah bila ada ujian yang menimpa. Ana pernah di uji dengan satu ujian Allah yang sangat berat yang tidak pernah ana rasa ujian seberat itu sebelum ini(sewaktu di Kmph). Pada waktu itu, keimanan ana memang teruji. Untuk kesekian kalinya ana bertanya kepada seorang sahabat ana,cara hendak menjaga taqwa. Insya4JJI, kita sama-sama mengambil manfaat dari text ini. <br /><br /> Allah swt sentiasa memanggil dan menyuruh orang-orang beriman selalu meningkatkan ketakwaan nya dengan sebenar-benar taqwa(haqqa tuqatihi). Firman Allah swt “…bawalah bekal, kerana sebaik-baik bekal adalah takwa…” (Al-Baqarah 2: 197)<br /><br /> Mempertahankan iman adalah perjuangan, demikian pula dalam sabar. Semua itu merupakan perjuangan yang panjang dan tidak kunjung habis.<br /><br /> Ibadah puasa dengan latihan kesabaran tak dapat dipisahkan, meskipun sabar bukan tujuan utama puasa. Tujuan puasa adalah untuk meraih ketinggian darjat takwa. Tetapi sabar itu sendiri tidak dapat pisahkan dari darjat takwa.<br /><br />Allah swt berfirman yang bermaksud :<br /><span style="font-style:italic;">“Hai, orang-orang yang beriman berlaku sabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu serta bertakwalah kamu agar kamu mendapat kemenangan.”<br /><span style="font-weight:bold;">(Al-Imran :200</span>)</span><br /><br /> Fathi Yakan dalam bukunya yang berjudul “Qowqqribun Najat Fi Hayatid Dutat”, mengatakan bahawa iman bukanlah sekadar konsepsi atau mengenai tarbiyah robbaniyah sahaja tanpa pelaksanaannya secara nyata. Iman harus terwujud dalam bentuk alamiah yang dapat membersihkan noda-noda jiwa dan dapat meningkatkan darjat kita pada kesempurnaan. Sedangkan puasa merupakan salah satu latihan spiritual yang terpenting. Puasa dapat 1.memperkuat iradat dan menjadikan iman dan taqwa sebagai pengendali jasad fizikal dan 2.menundukkan tuntutan jasad rohani. Puasa juga dapat 3.memperhaluskan perasaan, mengembangkan kecenderungan ke arah yang luhur serta 4.membersihkan fikrah dan 5.menjernihkan hati.<br /><br /> Pembersihan jiwa adalah hal yang pokok dalam puasa. Oleh kerana itu keberhasilan puasa Ramadhan dapat kita tinjau dari aspek, yakni kesabarannya, kekuatan iradahnya dan ketaatannya kepada Allah swt. Semua ini tidak lain merupakan perwujudan taqwa.<br /><br /> Pada hakikatnya, Ramdhan merupakan “madrasah” bagi orang yang dapat memanfaatkannya sebaik-baiknya.<br /><br /> Di bulan Ramadhan seorang muslim dapat memperbaharui ikatan-ikatan iman dan Islam pada dirinya dan dapat membawa bekalan sebanyak-banyaknya untuk dapat menutupi segala kekurangan dan kelemahan.<br /><br /> Sisi lain dari hikmah Ramadhan ialah dengan muncul dan semaraknya syiar Islam (secara lahiriah), seperti pertambahan kuantiti umat yang berkunjung ke masjid dan surau. Apa tidaknya, dalam bualn ini kita akan menyaksikan ramai anak-anak muda terutamanya terlibat dengan berbagai activiti seperti tadarus Al-Quran, tadabur dan tidak kurang kuliah agama di sekolah, kampus mahupun di institusi-institusi.<br /><br />Ini menunjukkan bahawa rahmat Allah swt ada di mana-mana. Orang kafir pun dapat merasakan hal ini dengan meninggalkan jual-beli, baik dalam hal makanan mahupun keperluan. Islam sebagai rahmatan lil a’lamin pada saat itu akan dapat mereka rasakan.<br /><br />Ramadhan benar-benar merupakan bulan yang mampu meningkatkan ruh Islam , syiar Islam dan ukhuwah Islamiyah.<br /><br />Kita berharap, puasa dapat mengembalikan kefitrahan kita, sehingga dapat mengisi kehidupan ini dengan sebaik-baiknya dengan semakin meningkatkan amalan-amalan ibadat kita.<br /><br />Wallahu a’lam…<br /><br /> Ulasan or edit ckit2 daripada : )<br /> “KEAJAIBAN AKIDAH <br /> Penerang Jalan Kecemerlangan Insan Mukmin” <br /> Penerbit : Pustaka Jiwa Sdn. Bhd.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-4876781255990395632008-09-06T21:08:00.000-07:002008-09-07T21:59:09.405-07:00Ramadhan KareemSalam Ramadhan Al-Mubarak kepada semua.<br /><br /> Suatu sejarah yang tidak dapat dilupakan apabila pertama kali ditugaskan menyampaikan ceramah berkenaan Ramadhan dalam masa hampir setengah jam secara sepontan. Ana cuba sampaikan apa sahaja yang terlintas untuk memenuhi slot tersebut tapi apa komen juri?? Komel salah seorang juri dihadapan sahabat-sahabat ana, “Ceramah kamu tak menarik langsung, tak sedap, tak ada fakta!! Yang ada hanya ‘goreng-goreng’ sahaja”. Apa tindakan anda apabila mengalami situasi begitu? Senyuman adalah ubat kepada ketegangan. Dengan penuh iktikad ana bisikkan dalam hati, ana sedang diuji. Bersabar sahaja yang mampu dibuat... <br /><br /> Sekadar perkongsian bersama (bukan ceramah =>) untuk pengisian di bulan yang mulia ini, satu hadith yang diriwayat daripada Tabrani ; daripada Hazrat ‘Ubadah Bin Samit r.a, sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda pada suatu hari sedangkan Ramadhan telah datang kepada kami “Telah datang kepada kamu Ramadhan, bulan yang diberkati. Allah swt akan menumpukan perhatianNya kepadamu di dalamnya, lalu Dia akan menurunkan rahmat dan akan menggugurkan dosa-dosa dan menerima doa, Dia akan memerhatikan perlumbaan kamu di dalamnya dan Dia akan membangga-banggakan kamu kepada para malaikatNya. Maka perlihatkanlah kepada Allah akan kebaikan. Sesungguhnya orang yang celaka ialah dia yang telah diharamkan dari rahmat Allah swt pada bulan ini” <br /><br /><a href="http://4.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SMSvRKnhJxI/AAAAAAAAABc/zQe0oJrISaE/s1600-h/upin1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://4.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SMSvRKnhJxI/AAAAAAAAABc/zQe0oJrISaE/s320/upin1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5243508575608842002" /></a><br /><strong>Jom berlumba-lumba mencari rahmat Allah.</strong> <br /><br /> Dalam hadith ini, kita boleh lihat betapa besarnya keberkatan bulan ini berbanding bulan-bulan lain.Pertama-tamanya, Allah akan menumpukan perhatianNya kepada kita hamba-hambaNya, menurunkan Rahmat, menggugurkan dosa serta mengkabulkan doa-doa kita. Apakah yang lebih diharapkan dari seorang hamba yang dhaif ini selain dari itu semua. Dia menyaksikan perlumbaan-perlumbaan kita di bulan ini. Berlumba-lumba ialah melakukan sesuatu dengan kehendak yang bersungguh-sungguh untuk mengatasi orang lain, bekerja dalam melawan dan menandingi orang lain. Bukanlah suatu perkara yang hendak dimegah-megahkan tetapi sekadar menceritakan nikmat Allah swt. Memang celaka bagi manusia yang telah diberi kesempatan untuk memasuki bulan ini tetapi tidak mendapat apa-apa manfaat darinya samaada rahmat dan maghfirahNya. Nauzibillah himinzalik…Moga madrasah tarbiyah ini mampu memupuk didriku menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. <br /> “Ya Allah jadikanlah Ramadan kali ini lebih baik dari Ramadhan sebelumnya & ketemukanlah daku dengan malam yang tiada malam yang lebih baik darinya(Lailatu Qadar)” amin….:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-192571261914516173.post-5023788516251527492008-08-28T22:04:00.000-07:002008-08-28T22:59:04.663-07:00Harapan Bonda<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SLeQFsCPDVI/AAAAAAAAAAY/Fxmsr1UTaMQ/s1600-h/sygummi3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://3.bp.blogspot.com/_E8Y3wz9KHcc/SLeQFsCPDVI/AAAAAAAAAAY/Fxmsr1UTaMQ/s200/sygummi3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5239815118863142226" border="0" /></a><br /><br />Assalamualaikum...<br /><br /> Satu ketika, sambil duduk2 bersembang dengan umi, "kak chik buat la sajak or cerpen2 islamic, nanti umi publishkan" katanya penuh harapan.Umi membuka rahsia cita2nya dulu utk menghasilkan karya2 islamic yg boleh menjana fikrah ummah . Itulah harapan bondaku yang telah disampaikannya berkali-kali sebelum ini supaya aku berkarya. Untuk pengetahuan semua, bondaku adalah seorg guru B.M & KT di sebuah sekolah rendah sekitar Bangsar, KL. Dalam kesibukan bondaku menjadi pendidik dan membesarkan kami, bondaku juga sangat beria-ria untuk menyambung pelajarannya dalam bidang Linguistik(bahasa). Kekentalan SEMANGAT mu untuk menyambung pelajarn menjadi inspirasiku. Sayang umi selalu =']. <span style="font-style: italic;">Sometime</span>, saya suka juga mengarang tp tidak berkesempatan utk di <span style="font-style: italic;">documen </span>kan. Cikgu tuisyen english ku pernah meluahkan, "<span style="font-style: italic;">Althought in the limited word you can have cerpen like this, I think you have the talent to make marvellous idea in Malay</span>".Moga dengan tertubuhnya 'syaukatulwardah' ini menjadi medan utk <span style="font-style: italic;">practice</span> dan tempatku mengasah bakat. Umi...I'm tring to develope myself. Kawan2 semua, <span style="font-style: italic;">please support</span> <span style="font-style: italic;">me</span>. Jazakillah.:Abdullah (abid):.http://www.blogger.com/profile/14991486807811796523noreply@blogger.com0